Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Hiperaktif, ADHD dan Autisme

Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Hiperaktif, ADHD dan Autisme

written by : MAKUKU - 7 Apr 2022

Viewed : 0 times  Read duration : Page Views : 3 times

Anak yang aktif merupakan salah satu ciri dari pertumbuhan bayi yang optimal. Namun kadang para orang tua tidak bisa membedakan anak yang hiperaktif, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorders/Gangguan Pemusatan Perhatian) dan autisme. Walaupun terlihat hampir sama, nyatanya anak hiperaktif, ADHD dan autisme itu berbeda sehingga para orang tua tidak boleh melakukan self diagnose.

Bahkan saat ini sering kali dijumpai orang tua  hingga lingkungan sekitar yang dengan mudah melabeli anaknya sebagai anak hiperaktif, tidak fokus, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorders/Gangguan Pemusatan Perhatian) dan Autis . Lalu seperti apa perbedaannya?

Menurut dokter spesialis anak dengan sub spesialis neurologi (syaraf), Dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K)  menjelaskan anak yang sangat aktif adalah anak yang sangat suka bergerak, tetapi masih bisa berhenti dan berperilaku tenang ketika diminta atau situasi mengharuskan. “Anak seperti ini dapat bermain dan menendang bola selama 1 menit dan 5 menit kemudian dapat tenang melihat-lihat buku.”

Semantara anak hiperaktif sulit ditenangkan dan diam, selalu bergerak, memegang sesuatu, bicara terus, bahkan berlari ketika situasi mengharuskan anak untuk diam dan tenang. Biasanya anak-anak hiperaktif juga bermain dengan kasar sehingga melukai temannya, suka menabrak anak lain hingga selalu ingin memegang benda.

dr. Handry menambahkan pada anak balita sebenarnya masih sulit untuk membedakan anak yang sangat aktif atau hiperaktif. Perlu diingat bahwa anak balita, terutama laki-laki masih dalam tahap perkembangan motorik kasar, terutama kemampuan gerak yang kompleks seperti kemampuan melompat, memanjat, bersepeda, bermain bola, berlari, sehingga masih memerlukan latihan gerak yang cukup banyak.

Perbedaan mendasar anak hiperaktif, ADHD dan Autisme

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membedakan anak yang hiperaktif, ADHD dan autism. dr. Handry mengatakan pada anak yang sangat aktif atau hiperaktif  tersebut ada keterlambatan bicara atau tidak, ada gangguan interaksi dua arah atau tidak, ada perilaku repetitif/aneh atau tidak.

“Jika tidak ada maka jangan melabeli anak sebagai Autis. Karena pada Autis yang menjadi masalah adalah keterlambatan bicara/bahasa dan interaksi 2 arah. Anak autis sering memperlihatkan gejala hiperaktif, tidak fokus tetapi yang menonjol dan perlu dilihat adalah adakah keterlambatan bicara  dan gangguan interaksi 2 arah,” ujar dr. Handry dalam IG live MAKUKU bersama Klinik Anakku BSD pada 06 April 2022.

 Sedangkan kriteria yang harus dipenuhi untuk mengatakan seorang anak didiagnosis ADHD yaitu adanya gejala inatensi/hiperaktif-impulsif yang menetap minimal selama 6 bulan, mengganggu aktivitas  sehari-hari. Gejala inatensi dan atau hiperaktif tersebut muncul sebelum usia 12  tahun, dan gejala inatensi dan atau hiperaktif tersebut mengganggu /menurunkan kualitas kehiduan sosial/pergaulan, prestasi akademik, dan kerja.

“Terdapat beberapa skrining untuk ADHD, yang paling muda usia untuk dapat diskrining adalah usia 4-5 tahun. Skrining dilanjutkan dengan diagnosis,” jelas dr. Handry.

Berbeda dengan ADHD, Autis dapat diskrining lebih awal, paling muda usia 18 bulan. Banyak alat skrining untuk Autis, skrining ini juga harus dilanjutkan dengan diagnosis. Harus diingat bahwa gejala yang tampak tentu sesuai dengan usia anak dan berbeda anak yang satu dengan yang lain.

MAKUKU Air Diapers Slim Hadir Untuk Mendukung Anak yang Aktif Bergerak

MAKUKU berkomitmen mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Indonesia. Itu kenapa MAKUKU mengeluarkan MAKUKU Air Diapers Slim sebagai penyempurna popok MAKUKU sebelumnya. Dengan keunggulan yang semakin canggih, MAKUKU Air Diapers Slim ini didesain untuk mendukung perkembangan si kecil yang aktif bergerak. 

MAKUKU Air Diapers Slim terbuat dari struktur inti SAP (Super Absorbent Polimer) berkualitas tinggi . Dimana bahan tersebut membuat popok anti gumpal, nyaman dan anti bocor. Mengunci cairan dengan maksimal sehingga permukaan popok lebih kering dan super tipis hanya 1.6 mm tebalnya.  MAKUKU Air Diapers Slim tetap mengikuti postur tubuh bayi dan ringan meskipun dipakai dalam waktu lama.

MAKUKU Air Diapers Slim hadir dalam tipe perekat (ukuran Newborn, S, M) dan celana (ukuran M, L, XL, XXL) mulai dari Rp. 61.900,00 hingga Rp. 119.900,00. MAKUKU Air Diapers Slim tersedia di MAKUKU Family, Transmart di Pulau Jawa dan Bali, dan Diamond Supermarket atau bagi yang lebih nyaman berbelanja online dapat mengunjungi akun MAKUKU Indonesia Official di Lazada, Shopee, Tiktok Shop, dan Tokopedia. (Aq/MKK)

popokbayi

STRUKTURINTISAP

SUPERABSORBENTPOLYMER

AUTISME

ADHD

HIPERAKTIF

ANAKAKTIF

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Perbedaan Dermatitis Popok dan Dermatitis Atopik

Pahami perbedaan antara ruam popok bayi dan dermatitis atopik, serta tips bagi Moms untuk mengatasi kondisi saat Si Kecil mengalaminya.

MAKUKU
2024-02-23 14:22:35
1 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Perbedaan Dermatitis Popok dan Dermatitis Atopik

Pahami perbedaan antara ruam popok bayi dan dermatitis atopik, serta tips bagi Moms untuk mengatasi kondisi saat Si Kecil mengalaminya.

MAKUKU
2024-02-23 14:22:35
1 Comment
AHLI
Salep Ruam Popok Rekomendasi Dokter

Lindungi kulit bayi dari ruam popok dengan salep rekomendasi dokter. Skin care penting untuk kulit sensitif bayi.

MAKUKU
2024-02-23 11:20:43
0 Comment