Jadi ibu pekerja itu ada enak dan engga enak. Pasti ada saja yang selalu bilang,
“kenapa gak dirumah aja nemenin anak?”
“Jangan sibuk-sibuk nanti anaknya engga keurus, loh”.
Tapi walaupun kita tidak bekerja juga, tetap dapat komentar engga enak.
Semua ibu pasti ingin menghabiskan banyak waktu bersama anaknya, tapi ibu pekerja punya alasan tersendiri kenapa mereka bekerja. Dan perdebatan menjadi ibu rumah tangga atau working mom tidak pernah ada habisnya.
Selama bekerja, aku pernah mendambakan untuk bisa bekerja dari rumah. Sempat kepikiran juga untuk buka usaha sendiri agar bisa dapat penghasilan sambil menemani anak di rumah. Dan, sampai akhirnya Indonesia dilanda virus Corona. Dimana semua perusahaan mewajibkan sebagian besar karyawannya untuk Work From Home alias WFH.
Awalnya seneng banget bisa ngelihat anak bangun tidur. Maklum, anakku suka bangun siang dan biasanya aku tinggal berangkat kerja. Kadang bertemu di malam hari hanya sebentar lalu si Kecil harus cepat tidur. Bagian ini mungkin yang selalu bikin ibu pekerja hatinya berat buat ninggalin si kecil. Moms pernah mengalaminya juga kan?
Namun, beberapa hari setelah WFH, aku merasa agak kewalahan bekerja dirumah. Karena selama WFH pekerjaan seperti lebih menumpuk dari biasanya. Merasa kerja jadi lebih sibuk dibandingkan kerja dikantor. Mungkin karena kita harus koordinasi dengan tim kerja melalui conference call terus menerus. Bahkan terkadang aku harus bangun lebih pagi agar dapat memulai pekerjaan, sehingga dapat main sebentar nanti sama si kecil di siang hari. Berharap juga bisa selesai kerja on time, tapi justru jam kerja bisa lebih panjang dan selesai malam. Lalu waktu dengan si kecil bagaimana? Ternyata sama saja waktu main dan mengurus si kecil hanya sedikit.
Apalagi kalau lagi pusing sama kerjaan dan si kecil ngajak main atau rewel. Duh, rasanya mau membelah diri aja. Malah aku sering banget jadi marah-marah sama si kecil selama WFH. Bekerja sambil mengurus anak di rumah ternyata tidak semudah yang dibayangkan dan tidak seindah kenyataannya. Ingin jadi multitasking mom juga tidak secepat itu prosesnya. Sebagai working mom, aku cukup kaget dapat ilmu baru seperti ini.Belum lagi ada perasaan bersalah sebagai ibu. Yang katanya kerja buat anak tapi suka marah dan kesal kalau lagi capek dan diajakin main sama anak.
Namun, setelah WFH berjalan cukup lama, aku dapat menyesuaikan diri dengan rutinitas baru itu. Sejujurnya, aku senang bisa di rumah seharian sehingga bisa lebih dekat dengan si kecil, jadi orang pertama yang tahu si kecil bisa ini itu dan menikmati segala pertumbuhannya. Aku bersyukur, masih diberikan waktu dan kesempatan seperti itu. Menjalani peran sebagai ibu sambil bekerja untuk keluarga.
Seorang ibu memang seharusnya selalu belajar dan bertumbuh. Untuk itu, aku sering banget cari tahu tentang ilmu parenting supaya tetap bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang ibu pekerja. Edukasi tentang parenting dan anak biasanya aku lihat di Instagram Makuku.Indonesia.Official. Selain itu, aku juga mengikuti membership MAKUKU dimana aku bisa menambah teman dan bertukar pengalaman dengan moms lainnya. Bahkan aku bisa berkonsultasi secara gratis dengan para expert yang bekerjasama dengan MAKUKU Family.
Buat mom yang mengurus anak di rumah, moms yang bekerja atau yang sedang meraih mimpinya, apapun yang kalian lakukan tentu kalian tahu itu yang terbaik untuk keluarga. Moms adalah ibu yang hebat untuk anak-anak kalian. Ingat, menjadi seorang ibu itu bukanlah profesi tapi anugerah. (Aq/MKK)
Komen
250