Kulit bayi yang sensitif membuatnya rentan mengalami masalah kulit. Salah satunya adalah ruam popok yang jadi langganan masalah kulit pada anak. MAKUKU Family sebagai konsultan ibu dan anak akan memberikan tips bagaimana cara mencegah dan mengatasi ruam popok yang dapat dilakukan di rumah.
Ruam popok mirip dengan biang keringat tetapi kasus dan penyebabnya jelas berbeda. Sehingga untuk menanganinya pun tidaklah sama. Ruam popok biasanya kemerahan pada kulit disertai bintil-bintil yang terjadi akibat pemakaian popok. Jika para orang tua bingung cara membedakan antara ruam popok, biang keringat dan alergi, sebaiknya tidak mendiagnosa sendiri.
Menurut dr. Andreas, dokter spesialis anak, ruam popok bisa terjadi pada siapa saja tidak terkecuali orang dewasa atau lansia. Tetapi yang paling rentan pada bayi khususnya di bawah 9 bulan dan bayi baru lahir atau newborn. Hal ini disebabkan fungsi kulit bayi belum sempurna seperti orang dewasa. Serta popoknya yang terlalu ketat, tidak ada sirkulasi udara dan pergantian popok yang tidak rutin. Apalagi pada bayi yang memiliki riwayat dermatitis atopic, pasti mengalami ruam popok.
“Kulit bayi kan terbuka bagian atasnya yang harus mendapatkan perlindungan agar hidrasi dalam kulit tidak mudah keluar menguap sehingga dehidrasi. Nah, hal ini dijaga atau ditutup dengan baby cream dengan tujuan untuk kelembaban di dadal tidak cepat kering,” jelas. Dr. Andreas.
Cara mencegah ruam popok
Untuk mencegah terjadinya ruam popok, dr. Andreas menyarankan pemakaian popok harus diganti 3-4 jam sekali. Pemilihan popok juga harus tepat, mulai dari ukurannya yang sesuai dengan berat badan anak. Pemilihan popok yang tepat ini guna mengutamakan kenyamanan bayi saat digunakan.
“Mulai dari bahannya, tidak mengiritasi dan juga daya serapnya yang tinggi. Setelah itu penting untuk menjaga sirkulasi dalam bagian kulit yang tertutup popok,” ujar dr. Andreas.
Itu mengapa, para orang tua harus memastikan jika popok memiliki rongga dan sirkulasi udara yang baik. Tanpa adanya hal tersebut, suasana kulit akan menjadi lembab dan memicu ruam popok. dr. Andreas mengatakan bahwa penting menjaga lapisan kulit sebelum menggunakan popok. sehingga antara kulit dan popok ada barrier atau emolien yang dapat melindungi kulit bayi dari ruam popok.
“baby cream itu penting untuk melembabkan sekaligus menjaga barrier agar tidak terjadi infeksi atau ruam popok. baby cream dapat dipakai setiap kali ganti popok, khususnya bagi kulit bayi yang alergi karena cenderung kering,” pangkas dr. Andreas.
Mengatasi ruam popok dengan pengobatan rumahan
Berikut cara menangani masalah ruam popok di rumah menurut dr. Andreas:
- Memproteksi kulit bayi harus dijaga dengan menggunakan baby cream.
- Membersihkan daerah kulit yang tertutup popok dengan air dan kapas atau tisu basah.
- Perhatikan cara membersihkan area genital bayi yakni dibersihkan dengan tisu dari atas ke bawah dan ganti sisinya sampai semua terpakai. Jangan gunakan sisi tisu yang sama saat membersihkan area genital bayi karena dapat menyebabkan perpindahan kuman.
- Hindari menggunakan bedak pada kulit bayi yang mengalami ruam popok.
- Oleskan baby cream khusus ruam popok.
Mengenai sering berganti merk popok, dr Andreas mengatakan jika sudah cocok dengan satu merk popok sebaiknya tidak berganti-ganti dan tidak diperkenankan menggonta-ganti merk popok. Hanya sizenya saja yang disesuaikan dengan berat badan dan pertumbuhan si kecil.
Sebagai konsultan ibu dan anak, MAKUKU Family menyarankan agar para orang tua memilih popok anti gumpal, memiliki daya serap tinggi, dan tidak osmosis balik. Selain masalah kulit ruam akibat popok, seputar parenting dan Kesehatan lainnya Moms dan Dads jangan bisa dapatkan dengan follow @makuku.indonesia.official. (Aq/Mkk)
Komen
250