Hari Ibu: Menjadi Ibu Bahagia Tanpa Mengecilkan Peran Ayah

Hari Ibu: Menjadi Ibu Bahagia Tanpa Mengecilkan Peran Ayah

written by : MAKUKU - 21 Des 2023

Viewed : 0 times  Read duration : Page Views : 3 times

Moms pernah mendengarkan istilah Happy Moms Happy Kid? Menjadi ibu yang bahagia dapat memberikan dampak positif pada si kecil. Sumber kebahagiaan seorang ibu ini juga tidak lepas dari peran seorang ayah. Peringatan Hari Ibu kali ini, MAKUKU bersama Ibu Christina Tedja, S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk akan membahas tuntas pengaruh ibu bahagia pada anak tanpa mengabaikan peran ayah atau suami.

Definisi Ibu Bahagia?

Sumber dan penyebab kebahagiaan seorang ibu itu berbeda-beda. Ada seorang ibu yang merasa senang jika anaknya bermain dirumah saja, rumah yang rapi atau diberikan kado oleh suami. Kebahagiaan seorang ibu tidak bisa disamaratakan pada ibu lainnya, namun ada satu hal yang bisa menunjukkan kebahagiaan seorang ibu yaitu melalui kestabilan sikap dan perilaku.

Ibu Christina menjelaskan, anak adalah dunia baru untuk ibu begitu juga sebaliknya. Namun, jangan sampai seorang ibu merasa kehidupannya terampas setelah memiliki buah hati. Untuk itu, penting untuk mengenali diri sendiri dan mengenali jati diri untuk merasakan kebahagiaan untuk diri sendiri. Menyandang status ibu bukan berarti harus mengorban jati diri karena rentan memicu emptiness pada orang dewasa. 

“Jangan mengorban identitas diri kita menjadi identitas baru. Setelah memiliki anak bukan berarti seorang ibu harus memangkas hobi atau melakukan yang ia suka demi mendedikasikan diri ke anak” jelas Ibu. Christina.

Bentuk Dukungan dari Peran Ayah

Menjadi ibu bahagia tanpa mengesampingkan atau mengecilkan peran ayah merupakan suatu hal yang sangat mungkin dan dianjurkan. Penting untuk memahami bahwa keseimbangan dan kerjasama antara kedua orang tua memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang sehat.

Mungkin seorang ibu bisa melakukan apapun secara mandiri, mulai dari mengurus rumah, pekerjaan, merawat anak dan lain sebagainya karena merasa tidak puas jika dikerjakan oleh orang lain. Sehingga mengandalkan diri sendiri dalam mengurus segala sesuatunya. Tetapi tidak ada salahnya untuk meminta bantuan kepada ayah. Meminta bantuan kepada suami juga bisa membuatnya merasa berharga untuk keluarga.

Christina menyebutkan bahwa komunikasi suami istri itu sangat mempengaruhi kebahagiaan masing-masing pasangan. “Jangan menunggu sampai suami peka, karena menunggu kesadaran seseorang itu artinya menaruh harapan dan bisa menyebabkan kecewa. Jika sudah begitu akan jauh dari rasa bahagia,” ungkapnya.

Melibatkan ayah dalam peran orang tua dan membangun hubungan yang seimbang memberikan banyak manfaat bagi seluruh keluarga. Kebersamaan dan dukungan yang kuat antara kedua orang tua menciptakan pondasi yang solid untuk kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.

Dampak Ibu Kurang Bahagia Pada Si Kecil

Sejatinya, kebahagiaan seorang ibu sudah bisa dirasakan oleh si kecil sejak dalam kandungan. Ketika ibu hamil mengonsumsi makanan manis, bayi akan merespon dengan gerakan. Begitu juga dengan emosional baik rasa bahagia, senang, sedih, dan marah juga bisa ‘menular’ pada bayi dalam perut. Apalagi ketika si kecil sudah lahir, meskipun belum bisa mengerti perasaan sang ibu anak sudah bisa menangkap sinyal apa yang dirasakan orang tuanya.

Dampaknya sangat luas dan tidak bisa spesifik menyebutkan satu hal, Christina menambahkan, ibu yang kurang bahagia dan melampiaskan ke anak bisa membuat respon system otaknya mudah freeze. Lalu menimbulkan rasa cemas, depresi, mudah takut dan dalam jangka panjang memiliki ciri khas kepribadian yang lain saat dewasa. Hal-hal tersebut bisa menjadi akar munculnya gangguan lain.

“Anak memang mencerna apa yang mereka lihat. Tetapi jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri. Ibu hanya manusia biasa yang memiliki rasa dan emosi dan tidak bisa menjadi ibu peri all the time. Jadi, sebaiknya orang tua bisa mencari solusi dari kedua sisi sebagai solusi perbaikan dan healing pada anak” jelas Christina pada IG Live pada 21 Desember 2023.

Cara Mengelola Stres Agar Jadi Ibu bahagia

Banyak penyebab stres pada ibu yang akhirnya membuat ibu merasa kurang bahagia. Cara paling mudah mengelola stres adalah mengetahui apa penyebab stress pada ibu. Menurut Ibu Christina, jika penyebabnya berasal dari keluarga maka perbaiki komunikasinya agar hubungan lebih baik. Bagi ibu pekerja yang mudah mengalami stres akibat pekerjaan, biasanya mereka tidak mampu mengalokasikan masalah di tempat seharusnya. Karena tidak sedikit akibat masalah pekerjaan di kantor lalu dibawa hingga ke rumah.

“anak itu hanya dampak dari pelampiasan emosi orang tuanya. Baik ibu dan ayah, harus memikirkan anak. Cari bantuan profesional untuk meluapkan apa yang ibu rasakan. Jangan self talk karena rentan mengabaikan apa yang ibu rasakan dan menimbulkan rasa hampa. Sehingga perasaan menjadi tumpul merasakan apa yang dirasakan dan tidak menciptakan rasa bahagia pada diri sendiri,” tutup Ibu Christina.

Selamat Hari Ibu untuk Semua Ibu Hebat Di Dunia! (Aq/MKK)

hariibu

Komen


250

READ ANOTHER POPULAR ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Perbedaan Dermatitis Popok dan Dermatitis Atopik

Pahami perbedaan antara ruam popok bayi dan dermatitis atopik, serta tips bagi Moms untuk mengatasi kondisi saat Si Kecil mengalaminya.

MAKUKU
2024-02-23 14:22:35
1 Comment

READ ANOTHER LATEST ARTICLE

Lihat semua >
AHLI
Perbedaan Dermatitis Popok dan Dermatitis Atopik

Pahami perbedaan antara ruam popok bayi dan dermatitis atopik, serta tips bagi Moms untuk mengatasi kondisi saat Si Kecil mengalaminya.

MAKUKU
2024-02-23 14:22:35
1 Comment
AHLI
Salep Ruam Popok Rekomendasi Dokter

Lindungi kulit bayi dari ruam popok dengan salep rekomendasi dokter. Skin care penting untuk kulit sensitif bayi.

MAKUKU
2024-02-23 11:20:43
0 Comment