Mendeteksi kesehatan bayi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melihat dari bentuk, dan juga warna feses atau poop atau tinja bayi. Kondisi tinja bayi dipengaruhi oleh asupan ASI dan makanan lainnya sebagai penunjang kehidupan. Beda asupan tentunya juga akan berbeda tinja yang dikeluarkan oleh bayi.
Saat masa awal kelahiran, bayi akan memiliki frekuensi BAB yang lebih sering sehingga hasil tinja akan berbeda antara bayi yang mendapat ASI eksklusif dan tidak. Nah, pada tahap ini Moms bisa melakukan deteksi kondisi kesehatan dini lewat bentuk dan warna tinja bayi.
Dokter Spesialis Anak RS. Carolus dr. Ria Yoanita Sp.A mengatakan, warna tinja bayi normal adalah kuning kehijauan. Sementara bentuk dan tekstur bayi baru lahir cenderung lembek seperti bubur dan akan mengeras seiring bertambahnya usia.
"Jadi warna tinja itu berasal dari pigmen empedu yang berasal dari hati yaitu bilirubin. Bilirubin ini terutama yang akan mewarnai tinja dan warna aslinya adalah kuing kehijauan. Bila bilirubin ini masuk ke dalam saluran usus, maka warna tinja menjadi kuning kehijauan bila aliran cepat, namun pada kondisi tertentu, warna tinja dapat dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi, misalnya pada bayi ASI atau susu formula. Selain itu obat-obatan juga penyakit dapat memengaruhi warna tinja," ujar dr. Ria Yoanita dalam sebuah dialog bersama MAKUKU beberapa waktu lalu.
Deteksi Kesehatan Melalui Bentuk Tinja
Untuk mendeteksi kesehatan bayi, lanjut dr. Ria, Moms bisa melihat dengan dua cara yaitu dengan melihat bentuk dan juga memperhatikan warnanya. Ia menambahkan, deteksi kesehatan bayi dari bentuk tinja dapat dilihat dari skala Bristol Stool Chart. Skala Bristol telah membagi 7 tipe bentuk tinja yang dapat menggambarkan kondisi kesehatan. Metode ini dikembangkan sejak tahun 1997 oleh sekelompok peneliti Inggris bernama Ken Heaton. Ken merupakan ahli nutrisi dari Bristol Royal Infirmary, Inggris.
"Ada suatu charts atau tools yang mempermudah moms di rumah agar dapat mengetahui bentuk tinja anaknya diare atau konstipasi, yaitu Bristol stool chart," ujar dr. Ria.
Metode ini bisa diaplikasikan untuk semua usia termasuk pada bayi. Berikut ketujuh tipe tinja menurut Bristol Stool Chart.
Deteksi Kesehatan Melalui Warna
Selain lewat tekstur, deteksi kesehatan bayi bisa dilihat dari warna tinja bayi. Menurut dr. Ria, warna tinja normal adalah kuning kehijauan yang berasal dari proes pigmentasi dan aliran bilirubin. Lalu, bagaimana dengan warna lain? Berikut penjelasannya.
- Warna Merah
Jika si kecil mengeluarkan tinja berwarna merah, bisa tidak berbahaya namun bisa juga merupakan kondisi yang mengkhawatirkan. Tinja dapat terkontaminasi dengan darah akibat adanya perdarahan dari saluran cerna bagian bawah yang tersering, namun bisa juga dari saluran cerna atas jika perdarahan begitu banyak. Ada berbagai kemungkinan kondisi kesehatan seperti infeksi, sembelit hingga pendarahan saluran pencernaan. Disarankan untuk melakukan cek kesehatan ke dokter jika tinja bayi berwarna merah yang dikhawatirkan adalah darah.
"Warna merah pada tinja dapat berasal dari darah, misalnya yang tersering pada pendarahan saluran pencernaan bagian bawah. Perdarahan saluran cerna bagian atas juga dapat menimbulkan warna tinja merah jika darah demikian banyak. Jangan lupa jika warna merah akibat darah, biasanya baunya amis. Jadi jangan buru-buru menentukan warna tinja merah, karena ada juga beberapa makanan atau minuman yang menimbulkan warna tinja merah, contoh buah papaya, naga, bit, minuman berwarna merah, obat rifampisin, dan lainnya" ujar dr. Ria.
-
Warna Hitam
Tinja berwarna hitam dihasilkan dari perubahan warna merah ke hitam karena pengaruh bercampur dengan asam lambung. Jika hitam karena darah bisa disebabkan karena perdarahan pada lambung, atau saluran sebelum lambung yang berdarah yaitu esofagus, atau bisa juga disebabkan karena mimisan yang hebat. Hal yang dikhawatirkan jika tinja bayi hitam adalah tanda masalah kesehatan pada si kecil.
"Yang ditakutkan dari tinja warna hitam adalah terjadinya suatu pendarahan saluran cerna atas seperti lambung, esofagus, atau mimisan yang hebat. Warna hitam dihasilkan dari warna merah darah yang bercampur dengan asam lambung. Perlu diwaspadai jika berbau amis darah. Namun jangan lupa makanan yang dapat menyebabkan warna hitam pada tinja, misal buah bit, kue coklat berlebihan, obat suplementasi zat besi, dan lainnya" tambah dr. Ria.
-
Warna Putih
Mengapa Tinja bisa berwarna putih? Hal ini mungkin jarang terjadi pada anak. Umumnya tidak disebabkan karena makanan, minuman, atau obat-obatan. dr. Ria menjelaskan, warna putih menandakan adanya masalah kesehatan seperti gangguan empedu.
"Aliran empedu/ bilirubin dari hati ke usus dua belas jari. Saluran yang harusnya mengalirkan empedu terhambat atau juga ada gangguan perjalanan dari hati ke usus. Pada bayi di bawah 1 bulan dapat terjadi atresia bilier, kista di saluran empedu, selain itu juga bisa disebabkan batu saluran empedu, kelainan hati, tumor besar yang menekan saluran empedu, dan lainnya. Oleh karena itu hati-hati jika mendapati warna tinja putih dempul pada tinja si kecil," tambah dr. Ria.
-
Warna Hijau
Warna hijau, coklat, kuning tua, kuning muda, oren sejatinya menandakan normal jika tidak disertai gejala lain. Namun jika misal warna tinja hijau disertai diare, adanya sakit perut, maka perlu dicaritau penyebabnya.
"Jadi secara garis besar jika hanya warna tinja saja seperti hijau, coklat, kuning tua, kuning muda, oren tanpa disertai gejala atau keluhan lain, maka sejatinya adalah normal," ujar dr. Ria.
Kedua metode ini bisa menjadi alternatif mendeteksi kondisi kesehatan kecil karena dapat dilakukan dengan mudah tanpa membutuhkan biaya sedikit pun.
Jika warna dan tekstur tinja bayi sudah menunjukan tanda penyakit, Moms harus segera melakukan cek kesehatan ke dokter ya! Tertarik mencoba mendeteksi kesehatan bayi dengan dua metode diatas? Selamat mencoba!
Ditinjau oleh:
dr. Ria Yoanita, SpA RS Carolus Jakarta dr. Ria adalah dokter spesialis Ilmu Kesehatan Anak. Setelah menamatkan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, beliau melanjutkan pendidikan spesialisasi Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. |
Refrence:
https://www.idntimes.com/health/fitness/nena-zakiah-1/tipe-tinja-menurut-bristol-stool-chart/
https://health.kompas.com/read/2020/08/17/163200568/arti-warna-dan-bentuk-tinja-bagi-kesehatan?page=all
Transkrip Wawancara dengan dr Ria.
Picture :
https://www.shutterstock.com/id/image-vector/bristol-stool-chart-tool-faeces-type-1758939173
https://www.shutterstock.com/id/search/bristol+stool+chart
Komen
250