Setiap ibu hamil wajib secara rutin memeriksakan kandungannya atau biasa disebut dengan Antenatal care (ANC). Kunjungan wajib ibu hamil ini dilakukan minimal empat kali selama kehamilan berlangsung. Pentingnya memeriksakan kandungan ini untuk mengetahui kesehatan ibu hamil, perkembangan janin serta mendeteksi adanya kelainan pada janin dan ibu hamil.
Mendeteksi kelainan pada janin dan ibu hamil ini bisa dilakukan saat usia kehamilan memasuki usia 20 minggu. Berikut cara mendeteksi kelainan pada janin dan ibu hamil seperti yang dipaparkan oleh dr. Indra selaku konsultan dokter spesialis kandungan dan kebidanan MAKUKU:
Deteksi Kelainan Janin
- Wawancara pasien.
- USG Skrining pada usia kehamilan 11-14 minggu (NT Tes) dan 18-22 minggu (skrining anatomik).
- Laboratorium darah: HCG, AFP, PAPP-A test pada usia kehamilan 11-14 minggu.
- Cek kromosom: chorionic, villus sampling (CVS), amniocentesis, Non invasive prenatal test (NIPT), preimplantation genetic screening (PGS).
Deteksi Kelainan Pada Ibu Hamil
- Wawancara (riwayat penyakit, riwayat operasi, riwayat obstetri, keluhan, riwayat penyakit keluarga).
- Pemeriksaan fisik (jantung, paru-paru,ginjal, mata, tiroid, payudara, mulut rahim).
- Laboratorium darah (Hb/L/GD).
- Timbang berat badan berulang sesuai dengan jadwal pemeriksaan kehamilan.
- Ukur tekanan darah secara teratur.
Melahirkan anak yang sehat adalah hak semua ibu. Menurut dr. Indra agar dapat melahirkan anak yang sehat, ibu hamil wajib mengonsumsi makanan yang bergizi (seimbang) sejak sebelum hamil. Periksa kehamilan sedini mungkin dan secara rutin untuk menilai tumbuh kembang janin dalam kandungan dan deteksi dini kelainan pada janin. Serta periksa laboratorium darah (HbL, Gula darah, infeksi Rubella, toksoplasma, Hepatitis, HIV, golongan darah ABO/rhesus dan thalasemia).
dr. Indra menyarankan pula agar ibu hamil menghindari jamu-jamuan, sayuran mentah dan daging setengah matang, antibiotik tanpa resep dokter dan obat-obatan yang dijual bebas. Selain itu, hindari makanan dengan bahan pengawet contohnya makanan dalam kaleng, paparan radioaktif misalnya sinar rontgen, hamil pada usia 40 tahun atau lebih.
Bila ingin tahu lebih banyak lagi seputar kehamilan, mommy dan daddy bisa mengikuti Kuliah Whatsapp (Kulwap) atau MAKUKU Lecture bersama konsultan dokter MAKUKU. MAKUKU sebagai konsultan ibu dan anak, selalu ingin memberikan yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan para orang tua serta anak-anak di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai MAKUKU Lecture ini, mommy and daddy follow saja instagram @makuku.indonesia.official dan kunjung website makuku.co.id. (Aq/MKK)
Read also:
Risiko Ruam Popok Meningkat Jika Bayi
Komen
250