Memiliki anak tentu harus ekstra perhatian. Terkadang, tanda masalah kesehatan sekecil apapun akan membuat orang tua khawatir. Salah satu kondisi yang membuat si kecil tidak nyaman adalah reaksi alergi. Gejala atau tanda alergi pada bayi sendiri pun bentuknya beragam.
Dokter spesialis anak RS Tzu Chi, dr. Rose Chen, menjelaskan bahwa bayi lebih rentan mengalami alergi dibandingkan yang lain. Karena bayi dalam rahim ibu sangat steril, bersih, dan higienis. Ketika dilahirkan bayi terpapar dengan lingkungan sekitarnya. “Seperti debu, perubahan cuaca dan semua membuat suatu pemicu terjadinya alergi terhadap kulit dan saluran nafasnya,” jelas dr. Rose.
Alergi yang terjadi pada bayi pun memiliki tingkatan yakni ringan, sedang dan berat. dr. Rose menjelaskan alergi berat biasanya sudah melibatkan saluran pernapasan hingga napas si kecil mengeluarkan suara seperti “grok-grok” dan sebaiknya segera memeriksakan keadaan si kecil ke rumah sakit.
Jenis Alergi Pada Bayi yang Wajib Diketahui
Ada beberapa jenis alergi yang sering kali muncul pada bayi, seperti alergi saluran pernapasan, alergi terhadap makanan, alergi mata dan alergi kulit. Pada alergi kulit, sekitar 50% alergi kulit ini biasanya muncul saat bayi. Alergi kulit pada bayi ditandai dengan kulit kemerahan, timbul bintil kemerahan, ruam merah, menonjol dan bengkak. Alergi kulit terjadi pada bagian wajah, kulit kepala, siku, lutut bahkan area penggunaan popok.
“Yang tidak kalah penting yang sering terjadi itu popok. Jadi, pemakaian popok yang salah, durasi penggantian popok yang salah, itu kadang menyebabkan alergi di daerah popoknya. Namanya ruam popok,” jelas dr. Rose.
Menurut dr. Rose, risiko ruam popok ini meningkat jika bayi memiliki kulit yang sensitif. Ditambah dengan pemilihan popok yang kurang tepat hingga durasi pemakaian yang terlalu lama dan jarang diganti. Selain itu, dr. Rose juga menyinggung mengenai bahan popok yang kurang menyerap keringat dapat membuat kulit si kecil lembab dan memicu ruam popok.
“Kalau misalkan pemilihan bahannya tidak begitu bagus penyerapannya, tentunya dia kan lembab, tuh, nah, permukaan popok yang lembab ini membuat kulit bayi yang bersentuhan langsung dengan popok menjadi lembab juga. Terjadilah infeksi, dan akhirnya, terjadilah gejala seperti kemerahan, nyeri, gatal,” ujar dr. Rose.
Popok Anti Gumpal dan Berbahan SAP Mampu Mengurangi Risiko Alergi Kulit Pada Bayi
Popok yang direkomendasikan dan telah teruji mampu mengunci cairan dengan optimal adalah MAKUKU SAP Diapers Slim yang menggunakan struktur inti SAP atau super absorbent polymer. Tipis MAKUKU SAP Diapers Slim ini hanya 1.6 mm dan memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan popok lainnya. Meliputi anti bocor samping, permukaan popok berstruktur 3D, memiliki sirkulasi udara dua arah, indicator urin dan desain berbentuk “U” di bagian karet depannya khusus untuk melindungi pusar newborn atau bayi baru lahir.
Popok lainnya masih menggunakan campuran pulp. Dimana penyerapan popoknya kurang maksimal, membuat popok mudah menggumpal, dan permukaan popoknya lembab. Kelembaban pada permukaan popok inilah yang menyebabkan terjadinya alergi pada kulit bayi.
Popok MAKUKU ini sangat mudah ditemukan. Mommy dan Daddy bisa mengunjungi offline store atau online storenya di Shopee, Lazada, Tokopedia dan TikTok Shop. Buat informasi lebih lengkap, Mommy dan Daddy jangan lupa follow @makuku.indonesia.official dan website makuku.co.id. (Aq/MKK)
Komen
250